
Banyaknya mahasiswa yang mencari kesenangan malam di cafe dan diskotik, ternyata bukan isapan jempol belaka. Buktinya, fenomena yang biasa dikenal dengan Dugem (dunia gemerlap) tersebut menjadi kebiasaan rutin mahasiswa. Demikian dingkapkan Gilang Desti Parahita, penulis buku “Tuhan di Dunia Gemerlapku” yg sempat saya baca. Menurut cewek yang akrab dipanggil Desti ini, hasil penelitiannya menunjukkan 80 persen mahasiswa pernah memasuki tempat dugem. Bahkan, 70 persen diantaranya termasuk dalam penikmat dugem. Karena itu, dia mengaku prihatin melihat kondisi tersebut.
“Dalam penelitian itu, saya melakukan penelitian langsung terjun ke dunia germelap tersebut saya menemukan tiga tipe mahasiswa yang ada di tempat dugem. Pertama, mahasiswa yang dugem karena coba-coba, kedua karena telah terbiasa dan ketiga karena prestise. Dan, 70 persen dari mereka karena terbiasa dan prestise”. mahasiswa yang masih dalam kategori coba-coba belum bisa disebut sebagai penikmat dugem. Sebab, mereka belum menjadikannya sebagai kebutuhan yang harus dia penuhi. Namun, untuk mengarah ke level terbiasa atau prestise, kemungkinannya sangat besar.
“Kalau level terbiasa, biasanya sudah menjadikan dugem layaknya hobi yang sulit untuk ditinggalkan. Di tempat dugem tersebut dia sudah memiliki gank atau kelompok. Sedangkan, level prestise lebih banyak menjadikan dugem sebagai gaya hidup”
menilik realita dugem memang berawal dari rasa ingin tahu seseorg thd hal baru. dmana rasa penasaran dg tingkat yang cukup tinngi,beradu dengan opini2 negatif yg didapat dari masyarakat sekitar. ketika hal itu sudah menjadi rutinitas yang susah untuk ditinggalkan, sebenarnya banyak hal positif jg yg bisa kita dapatkan dari sana. pegaulan meluas, link bertambah, pengetahuan tntg life style dan music juga tumbuh disana. Tergantung individu bisa menempatkan diri,akan seperti apakah saya? bnyak hal yg dapat kita pelajari juga. Human-Characteristic, attitude, atau bahkan kepribadian seseorang juga akan semakin terbentuk dari sana. hal terberat adalah ketika itu tidak dapat dilihat dari segi pandang positif dan meluas, hanya bisa menghakimi menjadi musuh masyarakat sehingga seseorg yang berada disana menjadi suatu bagian yg kotor dan harus dijauhkan dari kehidupan yg seharusnya. Tapi inilah Fakta dari sebuah fenomena kehidupan kita,memang secara kasat mata dugem banyak hal negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar