
Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (HIMESBANG) sebagai satu-satunya lembaga formal di jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Kegiatan yang perlu dan harus dilakukan oleh HIMESBANG ialah menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa IESP reguler dan internasional, merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang bersifat penalaran dan keilmuan serta memberikan usul dan saran kepada pihak Jurusan IESP dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. (Pembukaan AD/ART HIMESBANG).
Itulah prakata yang tertulis secara jelas di AD/ART HIMESBANG jadi HIMESBANG merupakan Organinisasi yang formal ditingkat jurusan yang mengemban amanah untuk menciptakan masyarakat akademik yang cakap ilmu dan juga menjadi agen dari perubahan sosial (agent of social change), Fungsi advokasi dan kontrol dalam proses pendidikan di kampus bejalan lancar khususnya di jurusan IESP. Dalam keberlangsungan menjalankan fungsi tersebut memang bukan hal yang mudah, semudah untuk membalikan telapak tangan dibutuh rasa loyalitas besar antara Objek (anggota) dan subyek (pelaku/pengurus) keduanya harus saling berkesinambungan sehingga terjadi Feedback yaitu timbal balik antara Pengurus dan anggota sehingga rasa memiliki (senses 0f belonging) terhadap HIMESBNG akan tumbuh dengan sendirinya. Bila dari dalam sudah terbentuk, HIMESBANG dalam sepakterjangnya akan tercipta iklim kultur keorganisasian yang mantap dan mempunyai kontribusi yang lebih, baik untuk kampus secara khusus dan masyarakat secara umum. Dalam keberlangsungan Perguruan Tinggi pemanfaatan proses keorganisasian, hal ini diharapkan bisa meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar dan mampu berfikir secara kritis adalah tidak terlepas dari karakter khas dan fungsi Perguruan Tinggi itu sendiri yaitu membentuk insan akademik intelektualis yang dapat mempertanggungjawabkan kualitas keilmuannya dan membentuk insan akademis yang mengabdi terhadap masyarakat. Kita bisa menyimpulkan ada dua manfaat yang mendasar dari proses keorganisasian, pertama untuk meningkatkan kepekaan kualitas intelektual mahasiswa, dan kedua untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap masyarakat (lingkungannya). Semua itu secara tidak langsung ada kaitan korelasi dalam merealisasikan Tri Darma Perguruan Tinggi
HIMESBANG dalam pelaksanaan proses keorganisasian memiliki pondasi pokok dalam berkontribusi yaitu mahasiswa, kampus, masyarakat, dan bangsa ( kepemerintahan). Jadi peranan HIMESBANG sebagai mitra dan wadah proses belajar merupakan tuduhan yang tepat karena sesungguhnya proses belajar harus diartikan secara luas di mana dalam proses belajar jangan hanya sebatas dinding-dinding kampus saja akan tetapi juga untuk mempelajari persoalan-persoalan yang ada di luar dinding-dinding kampus (masalah nyata dalam masyarakat) sebagai wadah akan semua itu HIMESBANG melakukan dengan pengaplikasian kepanitiaan yang merupakan salah satu contoh proses keorganisasian. Dengan adanya proses belajar yang berimplikasi sosial ini dilihat dari pengembangan intelektual adalah sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan ramuan ilmu yang dikonsumsi oleh mahasiswa sebagian dan hampir keseluruhan mengadopsi dari negara luar yang kondisinya lain dengan apa yang ada dalam masyarakat Indonesia. Sebagai konsekuensinya apabila konsep - konsep serta teori yang datang dari luar tersebut mau digunakan untuk memecahkan masalah – masalah kemasyarakatan Indonesia maka memerlukan modifikasi dan penyesuaian seperlunya. Dengan demikian mahasiswa dalam pengembangan intelektualnya tidak bisa berpaling dari masalah kemasyarakatan. Dan apabila keterlibatan mahasiswa dalam memahami masalah kemasyarakatan tidak dikembangkan maka ilmu-ilmu yang diterima di bangku kuliah akan menjadi pisau analisa yang tumpul.
Bukan hanya sebagai wadah proses belajar saja, sebagai langkah awal dari cara mempelajari persoalan-persoalan yang ada di lingkungan mahasiswa, kampus dan masyarakat, dan bangsa (kepemerintahan). maka untuk lebih meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam memperluas cakrawalan pemikiran dan penalaran, menumbuhkan sikap dinamis, kritis, terbuka dan mempunyai kemampuan untuk memilih alternatif terbaik diperlukan terciptanya suasana berkomunikasi yang efektif, suasana berkomunikasi yang baik adalah adanya peluang mahasiswa untuk berpendapat, bertanya, berhak untuk melontarkan gagasan ilmiah secara obyektif semua itu bisa terealisasi secara efektif hanya dalam pergaulan keorganisasian karena komunikasi yang dilakukan didalam kelas masih terasa kaku berbeda dengan kondisi keorganisasian para mahasiswa lebih terpacu menggali dan berani untuk berpendapat, Dalam rangka terwujudnya suasana berkomunikasi ini, maka perlu adanya hubungan kerjasama antara mahasiswa dengan komponen-komponen di lingkungan Perguruan Tinggi, masyarakat, dan pemerintah untuk mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi, dan sebagainya.
Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa Proses keorganisasian yang dimana HIMESBANG harus kita bangun bersama untuk menciptakan iklim keorganisasian yang matang dari segi sistem dan teknisnya sehingga bisa memaksimalkan fungsinya seperti diungkap diatas dalam berkontribusi kepada mahasiswa, kampus, masyarakat, dan pemerintah (bangsa).
* Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HIMESBANG) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar